Jakarta – Emiten perbankan yang masuk ke dalam ekosistem Salim Group, PT Bank Ina Perdana Tbk (IDX:BINA) berhasil menyabet penghargaan “The Best Performance Bank” untuk kategori Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti atau KBMI 1. Keberhasilan Perseroan mendapatkan penghargaan tersebut tidak terlepas dari kinerja positif yang telah dicatatkan hingga semester I 2023.
Pada penyelenggaraan tahun ini, Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) mengangkat tema “Digitalisasi Finansial: Inklusif dan Berkelanjutan”. Sementara itu, seleksi penjurian dalam BIFA 2023 terdiri dari dua tahap yaitu seleksi kuantitatif dan kualitatif. Bagi para nominee yang lolos dari tahapan kuantitatif kemudian akan diajukan ke tahap kualitatif. Adapun dewan juri dalam BIFA 2023 diantara yaitu Raden Pardede (Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK periode 2008-2009) kemudian Muliaman D. Hadad (Ketua Dewan Komisioner OJK periode 2012-2017), Julian Noor (Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia periode 2011-2017) dan Suwandi Wiratna (Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia).
Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk Henry Koenaifi mengatakan, penghargaan yang didapat kali ini merupakan hasil kerja keras oleh seluruh karyawan selama ini. Ke depan Perseroan akan mempertahankan performance yang positif hingga akhir tahun nanti dan membuat produk yang inovatif.
“Apreasiasi yang diberikan kali ini tentunya dapat memompa semangat manajemen dalam merealisasikan seluruh target bisnis yang telah dicanangkan hingga akhir tahun. Tidak hanya itu, Perseroan juga akan terus berinovasi dalam menghadirkan produk keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat”, ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta. (25/8).
Disisi lain, Bank Ina juga berhasil menjadi salah satu penerima 28th Infobank Banking Apreciation 2023 Tbk atas prestasi kinerja “Sangat Bagus” dari total 62 Bank Umum yang telah berhasil membukukan kinerja dan rapor keuangan terbaik pada tahun 2022.
Berdasarkan laporan keuangan Perseroan hingga semester I 2023, laba bersih mengalami peningkatan hingga 117,97 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 115,31 miliar. Peningkatan laba tersebut didorong oleh capaian pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar Rp 376,81 miliar atau naik 60,64 persen. Sementara dari pendapatan bunga Bank ditopang oleh margin bunga bersih (net interest margin) yang naik 31 basis poin ke level 3,27 persen. Selain itu, dari sisi intermediasi perseroan telah menyalurkan kredit Rp 12,26 triliun atau naik 73,06 persen. Aset juga naik 15,31 persen menjadi Rp 22,29 triliun. Sedangkan dari sisi pendanaan, perusahaan mencatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 18,2 triliun atau naik 10,97 persen secara yoy dan CASA sebesar Rp 4,86 triliun dengan porsi sebesar 26,7 persen terhadap DPK.